Sabtu, 25 September 2010

Aku dan impianku

ketika itu aku hanya berdiri sendiri,
melihat langit, berusaha membawanya bersamaku,
mimnta awan menemani langkahku,
atau membiarkan pelangi,
mengirimnya untuk ada di sampingku

aku ingin dia yang memang ditakdirkan untukku
yang memahami apa mauku,
sebelum bibir ini kuizinkan berbicara pada hatinya,
yang mengerti harus berbuat apa,
ketika hanya air mata yang mampu bercerita

yang menatapku seolah aku adalah wanita terindah,
yang takkan pernah ia tukar dengan emas murni,
yang selalu ia banggakan kepda stiap orang yg dkenalnya,
yang tak berani menyentuhku,
bukan karena ia membenciku,
namun karena ia bgtu menyayangiku,
dan selalu ingin menjagaku,

orang pertama yang akan menghubungiku,
ketika aku tak mampu berkata,
orang pertama yang tersenyum padaku,
ketika aku merasa tak ada orang disisiku,

aku tau mungkin ini terlalu sempurna,
aku takut akan ada celah untuk kesalahan,
satu kemunafikan yang akan datang,
aku sudah terlalu lelah untuk mencari,
kini hanya mampu menunggu dan berharap,
menanti waktu yang bersahabat ..

Tidak ada komentar: